Planet Alien Kembaran Bum?


Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010.

Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang -- seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9.

Pengamatan dari observatorium Kepler mengkonfirmasikan dua planet seukuran Saturnus mengorbit sebuah bintang -- dalam jarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi.

Mereka juga mengungkapkan kandidat planet yang mungkin sama ukurannya dengan Bumi dalam sistem yang sama.

Mengapa kandidat? Karena keberadaannya belum terkonfirmasi.

Sampai saat ini, para astronom belum mengkonfirmasi apakah ada planet yang potensial seperti Bumi -- dalam arti bisa menopang kehidupan. Namun, analisa awal mengatakan, planet tersebut punya radius 1,5 kali Bumi.

Observasi lanjutan dari sistem planet tersebut akan membantu menjawab pertanyaan adakah kehidupan di luar Bumi.

"Kami berharap dalam beberapa hari atau minggu, kami bisa memastikannya," kata William Borucki, peneliti utama Keppler di

Pusat Penelitian Ames milik NASA, seperti dimuat laman Space, 26 Agustus 2010.

Untuk kali pertamanya, analisis pengamatan Kepler juga dikombinasikan dengan waktu transit dan observasi kecepatan radial untuk memperkirakan massa planet-planet alien itu.

Dua planet terbesar dalam sistem ini yang dinamakan Kepler 9b dan Kepler 9c -- ditemukan memiliki diameter yang hampir sama. Keduanya punya massa dan kepadatan seperti Saturnus.

Namun, dua planet tersebut terlalu dekat dengan bintang -- mirip Matahari, seperti Merkurius yang mengorbit Matahari. Dua planet itu diduga kuat tidak memiliki kehidupan karena sangat panas.

Planet Kepler adalah kelompok planet ke dua yang diumumkan minggu ini. Sebelumnya, astronom Badan Antariksa Eropa (ESO) mengumumkan penemuan 'tata surya' yang terdiri dari tujuh planet yang berjarak 127 tahun cahaya dari Bumi.

Kembaran Bumi?

Para astronot belum menemukan planet mirip Bumi dari observatorium Kepler.

Jika keberadaan planet ketiga mirip yang Bumi sudah ada konfirmasi, planet itu bisa menjadi 'planet terkecil' yang dikenal.

"Kami bisa mengatakan, dalam hal ukuran fisik, ini akan jadi yang terkecil, tapi kami belum mengetahui massanya," kata Matthew Holman, staf direktur divisi teori astrofisika di Harvard-Smithsonian Center, yang mengkonfirmasi temuan Kepper.

Keppler mengungkapkan, planet ketiga ini memiliki radius 11,5 kali Bumi dan memiliki periode orbital sekitar 1,6 hari di Bumi -- lebih pendek dari Kepler-9b dan 9c.

Para peneliti sedang meneliti apakah kandidat 'Kembaran Bumi' mengorbit di bintang yang sama dengan dua planet lain.

"Salah satu pesan dari pekerjaan ini adalah bahwa Kepler membuat kemajuan menuju tujuan untuk menemukan sistem planet yang mirip dengan tata surya kita."

Namun dalam hal kelayakan huni, sistem Kepler-9 mungkin bukan tempat yang tepat untuk mencari kehidupan.

"Planet-planet ini seperti tidak layak huni," kata Holman. Diperkirakan temperatur dua planet terbesar sangat tinggi, sekitar 740 derajat Kelvin (872 derajat Fahrenheit) dan 540 derajat Kelvin (512 derajatFahrenheit).

"Temperatur itu jauh di atas titik didih air, maka diduga kuat itu bukan planet berpenghuni.

Dikutip Dari : VivaNews

Category: 0 comments

Makna Hari Kemerdekaan


Hari ini tepat 65 tahun bangsa kita merdeka... Janganlah kita terus memrotes apa yang sudah bangsa berikan untuk kita. Memaki orang lain tanpa tahu hal yang palin benar. Menyalahkan si A, B, C, bahkan sampai Z. Seolah-olah mengira bahwa diri kita yang paling benar. Sekarang saatnyalah kita berubah. Merubah pola pikir kita semua dari prasangka buruk. Ganti motto kita dengan "Apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia? jangan kita memaki negeriku! Negeri kita semua... Mari kita teriakkan "Saya Bangga Jadi Anak Indonesia!!!!"

Category: 0 comments

Tentara Inggris Pakai iPad


Tidak hanya militer Amerika Serikat (AS) yang mengadopsi perangkat iOS dari Apple untuk keperluan operasi pelatihan dan militer. Militer Kerajaan Inggris kini juga aktif memanfaatkan iPad untuk melatih para prajurit.

Seperti dikutip dari laman Apple Insider, 1 Agustus 2010, Royal School of Artillery di Wiltshire sudah menggunakan iPad untuk melatih prajurit dalam menangani "misi tembak-menembak", sebuah skenario peperangan di mana mereka dikondisikan sedang menghadapi rentetan tembakan musuh dari jarak beberapa mil.

Percobaan awal menunjukkan kalau pasukan mampu mempelajari jargon dan prosedur peperangan dengan lebih cepat dibanding sebelumnya ketika mereka hanya duduk dan mendengarkan pelajaran dari para instruktur.

Jason Markham, awak pesawat pengebom, yang sudah pernah bertugas di Afganistan dan sekarang sedang menjalani pelatihan untuk melakukan misi kedua, mengatakan pada BBC, “Pelatihan berbasis iPad membuat pelajaran lebih menyenangkan dibanding hanya duduk di ruang kelas dan melihat presentasi,” ucapnya.

“Kalau kita bisa menggunakan teknologi semacam ini, kita mungkin bisa mempersingkat sesi pelatihan. Ini sangat penting di saat-saat ini saat orang-orang sangat fokus pada operasi di Afganistan,” kata Mayor Rich Gill, staf pelatih militer kerajaan Inggris.

“Banyak yang perlu mereka lakukan sebelum terjun ke Afganistan, dan juga saat mereka kembali,” kata Gill. “Kalau kita bisa menggunakan iPad untuk mengurangi jumlah latihan, itu akan sangat fantastis,” ucapnya.

Gill menambahkan, latihan berbasis iPad merupakan cara menghemat uang di saat anggota militer terancam pengurangan personel. “iPad bisa mengurangi penggunaan jumlah kertas yang biasanya dipakai untuk menyusun manual dan panduan. Kita bisa memperoleh semua bahan yang diperlukan di waktu yang tepat, dan juga perangkat ini sangat mobile,” kata Gill.

Sebagai informasi, Apple iPad adalah satu dari 15 perangkat lain yang sedang dipertimbangkan untuk digunakan oleh militer Inggris. Sebelumnya, tim artileri Inggris juga sudah menggunakan aplikasi 3D untuk para pilot. Tujuannya untuk membantu pilot agar lebih cepat mengidentifikasi tipe-tipe kendaraan dari udara.
Dikutip dari VIVAnews

Category: 0 comments